Rabu, 13 Mei 2009

SUNAN KUDUS


Ada beberapa versi tentang sunan kudus hal ini disebapkan ada beberapa wali yang pernah tinggal di kudus. dan semuanya di sebut sunan kudus. atau sunan kudus yang banyak di tulis Wali songo versi jawa adalah ja'far shodiq yang anaknya sunan Ngudung. ja'far shodiq bin sunan Ngudung ini nampaknya berbeda denggan ja'shodik yang barasal dari palistina, yaitu anggota wali songo angkatan ke tiga yang datang di jawa tahun 1435 (informasi ini di pandang dapat di percayakarena di tulis dalam kitab Kanzul ulum karanggan Ibnul bathuthah). mungkin ja'far shodik yang berasal dari palistina itu tidak pernah di sebut sebagai sunan Kudus.kalau pendapat itu benar maka kisah Ja'far shodik yang asal palistina itu tidak pernah di bicarakan orang. nampaknya pendapat dua ja'far shodik itu masuk akal juga. tokoh yang sebaya dengannya misalnya sunan Kali jogo,ja'far shodik bin sunan Ngudung diperkirakan lahir pada tahun 1450-andan fawat pada tahun 1545 M. malah menurut Wiji Saksono (1996: 46), sunan Kudus wafat tahun 1548 M tetapi ada yang menyebut tahun 1528 M.jelas itu sangat berbeda denggan Ja'far shodik palistina yang di perkirakan lahir pada tahun 1410-15 kalau waktu di tahun 1435 M itu usianya kira-kira sekitar 20-25 tahun dengan demikian Ja'far shodik palistina tidak lah mungkin menjadi panglima perang Demak bintoro ketika menyerang mojopahit tahun 1515-17. apalagi kedudukan panglima perang itu dikaitkan denggan tugas ayahnya sunan ngudung yang gugur di medan perang itu. Sunan kudus yang di ceritakan di sini adalah yang banyak di ceritakan di Wali songo yaitu ja'far shodik yang asli demak, yang anaknya Sunan Ngudung. manurut Widji saksono (1995:42), sunan Ngudung adalah Seykh Sabil bin khalifah Kusen bin maulana Ishaq. menurut buku Sunan kudus, Sunan Ngudung adalah raden Ngusman Aji dari jipang panalon bin Raja Pandita bin Ibrahim Amarakandi bin Maulana Muhammad Jumadil Kubro bin Zainul alim bin Zainal abidin bin Sayid husen din Ali bin Fatimah binti Rasulullah Saw. menurut majalah Gatra (amonim 2001: 64-65). Ja'far Shodik bukan asli kudus melainkan anak Sunan Udung (sunan Ngudung ) dari demak Sunan Undung nenikah dengan Syarifah cucu sunan Ampel. berita ini mengguat kan bahwa Sunan Kudus bukan Ja'far shodik yang berasal dari palistina manurut wersi Adnan Wahyudi dan Abu Khalid oleh karenaitu kurang masuk akal kalau Ja'far Shodik palestina nikah denggan cucu Sunan Ampel. babat tanah jawa juga menulis tentang kisah kedua sunan ayah anak yang menjadi panglima perang demal melawan mojo pahit tersebut. wasi lain mengatakan Sunan Kudus pindah ke Kudus karena alasan pribadi semata untuk mardeka dan menggabdikan diri bagi Islam. kalau hal ini benar tentu ada motif sakit hati terhadap pengguasa yang ada mengapa perpindahan itu di lakukan. tahun berapa Kudus pindah ke demak tak ada yang tau pasti. pada waktu itu kota kudus masih bernama TAJUG. orang pertama yang membanggun Tajug adalah THE LING SING seorang cina beragama Islam yang nama aslinya THE LING SING. di Tajug Sunan Kudus membanggun masjid degan menara yang khas dan masih tegak sekarang. menurut catatan yang ada di masjid itu di banggun pada tahun 956 H atau 1549 Mdalam inskripsi di masjid itu terdapat kalimat dalam bahasa arab yang artinya "......telah mendirikan masjid Aqsa ini di negeri Quds......" sejak itu kota Tajug bernama Quds yang lidah jawa menyebut Kudus dan Ja'far shodik terkenal dengan Sunan Kudus.
jalulambang@yahoo.co.id semarang indonesia

Minggu, 25 Januari 2009

Sunan Drajad


Sunan drajad mempuyai nama kecil raden qosim atu syarifudin putra dari sunan ampel dan masih saudara dari sunan bonang raden qosim di perkirakan lahir tahun 1470.
setelah mengguasai ilmu agama islam beliau menyebarkan agama islam di desa drajad tanah perdikan di kecamatan paciran lamonggan.
beliau mendirikan pondok pesantren dalem duwor didesa drajat tepat ini di berikan oleh kerajaan demak dan diberi gelar oleh raden patah sunan mayang madu pada tahun saka 1442/1520 masehi.
sunan drajad memegang kendali keprajaan di wilayah perdikan drajad sebagai otonomi kerajana demak selama 36 tahun.

seorang wali yang cerdas pandai dalam mendidik masarakat sekitar sosial tinggi selalu memperhatikan kaum fakir miskin.

sunan drajat dalam sejarahnya sebagai seorang wali pencipta tembang mocopat pangkur dan meyenanggi musik ini terbukti denggan adanya peninggalan gamelan singgomengkok yang ada di musium daerah.

ada 4 ajaran beliau yang sanggat populer dan takkan lapuk di telan jaman :

1. menehono teken marang wong kang wuto.
2. menehono mangan marang wong kang luwe.
3. menehono busono marang wong kang mudo.
4. menehono ngiyup marang wong kang kudaman.

kurang lebih begini artinya :

1. berilah tongkat kepada orang yang buta.
2. berilah makan kepada orang yang lapar.
3. berilah pakean kepada orang yang telanjang.
4. berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.

begitu sederhananya 4 wejanggan yang di paparkan oleh sunan drajad akan tetapi begitu dijabarkan akan menjadi lain kira-kira penjabarannya sebagai berikut:

1. BERILAH TONGKAT KEPADA ORANG YANG BUTA :
seorang pemimpin harus memberi penggajaran bagi masarakat yang bodoh dan memberi petunjuk bagi yang tidak tahu.

2. BERILAH MAKAN KEPADA ORANG YANG KELAPARAN :
seorang pemimpin harus memberi lapanggan pekerjaan seluas-luasnya bagi masarakat yang membutuh kan pekerjaan agar terpenuhi sandang panggan dan papan.

3. BERILAH PAKEAN KEPADA ORANG YANG TELANJANG:
seorang pemimpin harus menberi penggajaran norna-norma kesusilaan agama budi pekerti yang baik agar tercapai menjadi manusia yang beradap.

4. BERILAH TEMPAT BERTEDUH KEPADA ORANG YANG KEHUJANAN:
seorang pemimpin harus menjadi penggayom yang baik dan ber welas asih bagi rakyatnya yang tertimpa musibah dan buat seadil-adilya.

demikian arti penjabaran dari 4 ajaran sunan drajad semoga dapat dipahami para pemimpin di jaman sekarang :


jalulambang@yahoo.co.id